Agus Yudhoyono Ucapkan Komentar Pedas Buat Jokowi - JK

Berita Sepak Bola - Anak mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono tiba-tiba saja memberikan komentar pedas terhadap pemerintahan Jokowi dan JK. Orasi yang di lakukan di Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan itu bertema 'Dengarkan Suara Rakyat'. Orasi yang di lakukan pada tanggal 9 Juni 2018 itu merupakan sindiran terhadap pemerintahan Jokowi.

Agus Yudhoyono Ucapkan Komentar Pedas Buat Jokowi - JK

Orasi selama 40 menit itu berisi tentang program revolusi mental Presiden Joko Widodo yang tidak sesuai dengan cita-cita yang di janjikan. program revolusi mental Presiden Joko Widodo ini juga sudah mulai tidak di ingat.

Menurut Agus, keberhasilan memimpin Indonesia, bukanlah di lihat dari pembangunan infrastruktur. Padahal program revolusi mental ini sangat berguna untuk mengembalikan karakter bangsa menjadi bentuk aslinya. Karakter asli Indonesia menurut AHY adalah santun, berbudi pekerti, dan bergotong royong. Karakter asli Indonesia ini sangat bagus untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.

Walau sudah membangun banyak infrastruktur, AHY mempertanyakan bagaimana dengan program revolusi mental Presiden Joko Widodo ??

Menurut AHY, pemerintahan Jokowi juga lemah terhadap aturan perizinan untuk Tenaga Kerja Asing (TKA). Aturan TKA ini di atur oleh Perpres No. 20 tahun 2018. Namun menurut AHY, aturan TKA sangat merugikan Indonesia karena banyaknya orang asing yang bekerja sebagai tenaga ahli dan tenaga kasar. Menurutnya, pekerjaan tenaga kasar masih bisa di kerjakan oleh orang Indonesia seperti supir ataupun pekerja lapangan lainnya.

AHY mengatakan bahwa Indonesia bukannya anti asing, namun Indonesia harusnya tidak menomorduakan rakyat sendiri.

Harga kebutuhan sehari-hari dan harga tarif listrik yang masih tinggi juga masuk dalam orasi AHY.

Pengangguran di Indonesia juga masih tinggi. Kurangnya lapangan pekerjaan serta rendahnya tingkat pendidikan membuat Indonesia mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi. Dengan kualitas manusia yang seperti ini, maka Indonesia akan sulit bersaing secara global.