Header Ads

Baca Postingan Ini Dan Berpikirlah Bahwa RASIS Hanya Akan Membuat Indonesia Hancur

Baca Postingan Ini Dan Berpikirlah Bahwa RASIS Hanya Akan Membuat Indonesia Hancur
Baca Postingan Ini Dan Berpikirlah Bahwa RASIS Hanya Akan Membuat Indonesia Hancur
Seorang siswa SMA di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan akun Facebook bernama Afi Nihaya Faradisa sempat menjadi perbincangan hangat netizen. Afi berhasil merebut hati netizen dengan kalimat-kalimat yang di unggahnya di akun Facebook miliknya.

Pada postingan yang di beri judul "WARISAN" itu menceritakan tentang perbedaan agama, suku, ras, maupun kebangsaan di masyarakat. Walau banyak yang termotivasi, banyak juga yang tidak senang dengan Afi karena di anggap telah membela karangan kafir.

Afi merupakan seorang anak remaja yang lahir dari pasangan Muslim, untuk itu Afi juga beragama Muslim.

Akibat adanya pelaporan Facebook akun Afi Nihaya Faradisa, maka Facebook Afi sempat di suspend oleh pihak Facebook selama 24 jam. Netizen yang geram akan pihak-pihak yang melakukan pelaporan berusaha membela Afi dengan beramai-beramai memposting #FACEBOOKbringbackAFI . Hal itu di lakukan sebagai wujud pengharapan agar akun Facebook Afi bisa aktif kembali.

Afi sendiri mengaku sedih akan pihak yang tidak senang dengan statusnya. Namun sebagian hatinya juga merasa senang atas dukungan orang-orang yang gak pernah di kenalnya. Mereka tidak mengenal Afi namun mau berusaha menyelamatkan akun Facebook Afi.

Afi Nihaya Faradisa : RASIS Hanya Akan Membuat Indonesia Hancur

Sumber : Tribunnews

Facebook asli Afi kini sudah bisa di buka kembali, namun postingan dengan judul "WARISAN" sudah di SPAM oleh Facebook. Afi berharap jika ada yang masih menyimpan postingannya itu bisa membantu Afi untuk share ke publik. Afi berharap Indonesia bisa bersatu dan tidak rasis akan perbedaan yang ada.

Berita Terbaru

Facebook asli Afi :
www.facebook.com/afinihaya

Instagram asli Afi :
@afi.nihayafaradisa dan email afinihayafaradisa@gmail.com

Afi menegaskan kepada para netizen bahwa selain kedua akun media sosial di atas, dirinya tidak pernah memiliki akun lainnya. Untuk itu, berhati-hatilah atas akun yang mengatasnamakan Afi Nihaya Faradisa karena belum tentu dirinya.

Berikut postingan "WARISAN" yang di unggah oleh akun Facebook Afi Nihaya Faradisa :

WARISAN

Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan muslim, maka saya beragama Islam. Seandainya saja saya lahir di Swedia atau Israel dari keluarga Kristen atau Yahudi, apakah ada jaminan bahwa hari ini saya memeluk Islam sebagai agama saya? Tidak.

Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan.

Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan.

Untungnya, saya belum pernah bersitegang dengan orang-orang yang memiliki warisan berbeda-beda karena saya tahu bahwa mereka juga tidak bisa memilih apa yang akan mereka terima sebagai warisan dari orangtua dan negara.

Setelah beberapa menit kita lahir, lingkungan menentukan agama, ras, suku, dan kebangsaan kita.

Setelah itu, kita membela sampai mati segala hal yang bahkan tidak pernah kita putuskan sendiri.

Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar.

Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka.

Ternyata, teman saya yang Kristen juga punya anggapan yang sama terhadap agamanya.

Mereka mengasihani orang yang tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, karena orang-orang ini akan masuk neraka, begitulah ajaran agama mereka berkata.

Maka, Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama, bayangkan jika masing-masing umat agama tak henti saling beradu superioritas seperti itu, padahal tak akan ada titik temu.

Jalaluddin Rumi mengatakan, "Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu,
memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh."

Salah satu karakteristik umat beragama memang saling mengklaim kebenaran agamanya.

Mereka juga tidak butuh pembuktian, namanya saja "iman".

Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali mencoba jadi Tuhan.

Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba.

Latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim, "Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya".

Lantas, pertanyaan saya adalah kalau bukan Tuhan, siapa lagi yang menciptakan para Muslim, Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, bahkan ateis dan memelihara mereka semua sampai hari ini?

Tidak ada yang meragukan kekuasaan Tuhan. Jika Dia mau, Dia bisa saja menjadikan kita semua sama. Serupa. Seagama. Sebangsa.

Tapi tidak, kan?

Apakah jika suatu negara dihuni oleh rakyat dengan agama yang sama, hal itu akan menjamin kerukunan? 
Tidak!

Nyatanya, beberapa negara masih rusuh juga padahal agama rakyatnya sama.

Sebab, jangan heran ketika sentimen mayoritas vs. minoritas masih berkuasa, maka sisi kemanusiaan kita mendadak hilang entah kemana.

Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara. Maka, tinggal tunggu saja kehancuran Indonesia kita.

Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar '45, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam perspektif Pancasila, setiap pemeluk agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya untuk ditempatkan sebagai tolok ukur penilaian terhadap pemeluk agama lain.

Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan.

Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai-berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial.

Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan.

Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir






Kelebihan MANIAKQQ yang sangat diminati seluruh Masyarakat Indonesia :
- Proses DP/WD yang super Cepat 1-3 menit
- Dapat diakses melalui ANDROID dan IOS
- Pelayanan CS yang Ramah
- Bonus New Member 20%
- Bonus Deposit
- Bonus Rollingan 0.3%
- Bonus Refferal 10% + 10%
- Bonus Kejutan Tiap Bulan (Free Laptop, HP Android % Uang Tunai)

Pendaftaran di http://bit.ly/2ptdWVF



No comments