Di Tinggal Ibu Saat Kematian Semakin Dekat, Ini Isi Surat Si Bocah
Di Tinggal Ibu Saat Kematian Semakin Dekat, Ini Isi Surat Si Bocah |
Link Alternatif Dominobet - Sebuah foto memperlihatkan seorang gadis cilik tengah berbaring di ranjang rumah sakit.
Ia tampak menangis menahan sakit, sementara pria dewasa di sebelahnya mencoba menenangkan.
Zhang Jiaye, itulah namanya
Gadis berusia 7 tahun asal Heilongjiang, Tiongkok ini divonis dokter mengidap leukimia pada 2016 lalu.
Mirisnya, sang ibu malah pergi entah kemana karena tak sanggup membayar utang untuk biaya perawatan Zhang.
Biaya perawatannya memang sangat mahal, butuh sekitar 590 ribu yuan (sekitar Rp 1,2 miliar lebih), menyebabkan keluarganya jatuh ke dalam hutang.
Orangtuanya harus bekerja siang dan malam untuk menebus hutang dan biaya perawatan Zhang.
Kini, setelah ibunya pergi, hanya sang ayah seorang diri yang menemani Zhang menjalani hari-hari beratnya.
Untungnya, sang ayah tak pernah menyerah, ia terus berjuang untuk kesembuhan Zhang.
Zhang Jiaye pun juga tak pernah menyerah pada sakitnya, sampai pada suatu hari, ia mengerti bahwa ayahnya terlihat sangat stress dan penuh beban akibat penyakit yang dideritanya.
Kemudian Zhang menuliskan sepucuk surat untuk ayahnya, membuat semua orang yang membacanya terharu.
Di Tinggal Ibu Saat Kematian Semakin Dekat, Ini Isi Surat Bocah Ini
Begini isi suratnya,
"Ayah, aku melihatmu menangis hari ini. Aku sangat sedih.
Aku tahu, kau menghabiskan banyak uang untuk membuatku sembuh, aku tahu kau kehabisan uang.
Ini semua karenaku. Jika aku pergi, ibu akan kembali dan kau akan bahagia seperti sebelumnya.
Aku tidak ingin dirawat di rumah sakit lagi. Aku ingin pulang."
Setelah ayahnya membaca surat tersebut, ia menangis tersedu-sedu.
Namun, ia menolak keinginan Zhang Jiaye untuk pulang ke rumah.
Ia masih ingin berjuang untuk anaknya apapun yang terjadi.
Surat tersebut sempat viral di sosial media Tiongkok, Weibo, membuat semua orang tergerak hatinya dan mengumpulkan donasi untuk Zhang hingga mencapai 600 yuan (sekitar Rp 1,26 miliar lebih).
Teruslah berjuang, Zhang Jiaye!
Post a Comment